Jumat, 19 Oktober 2018

RK Al-Kamilah Shiddiqiyyah Bali Hadir Di Kampung Bugis Suwung

Menghadiri Acara Tasyakuran Tahun Baru Idlam 1440 Hijriyah, di Kampung Bugis Suwung Denpasar Selatan.
   Pengurus Rukun Kifayah (RK) Al-Kamilah Shiddiqiyyah Bali menghadari acara Tasyakuran tahun baru Hijriyah 1440, dalam hal ini di wakili Ketua RK Bpk. Sohibul Fa'il, Sekretaris Bpk. Suwadi dan Bendahara Bpk. Suprapto. sebagaimana kita ketahui warga Toriqoh Shiddiqiyyah Bali membentuk Kelompok Kifayah yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan kifayah apabila ada warga yang meninggal, mengingat sulit mendapatkan Tanah Kuburan khusus umat muslim di Bali. Sehingga warga membentuk Rukun Kifayah dengan nama "RK Alkamilah Shiddiqiyyah Bali" dan saat ini terdaftar menjadi anggota Kifayah di Yayasan Al Muqorobin Kampung Bugis Suwung yang sudah mempunyai prasarana ambulan dan Tanah Pemakaman Muslim.

     Dalam perayaan Tahun baru Hijriyah 1440 kali ini berlangsung dalam suasana berbeda dan penuh keakraban di halaman Masjid setempat. Yaitu di hari Ahad 14 Oktober 2018, acara yang mengusung tema,"Perkuat Tali Shilaturohmi dengan Iman dan Taqwa demi Hari Esok yang Lebih Baik". 
Dalam acara kali ini juga dihadiri  Pelingsir Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI. Bahkan cok pemecutan juga ikut memainkan alat musik rebana bersama ibu-ibu grub rebana yang mengisi acara tersebut.


   Sesepuh masyarakat bugis Bali dan sekaligus ketua Yayasan Al-Muqorobin dan Juga Anggota DPRD Kota Denpasar, Bpk. H. Nuh Fatah SH, dalam sambutanya menekankan pentingnya tetap menjaga shilaturohmi hubungan baik antara sesama muslim, dengan Hindu Bali maupun agama lainya. Sebab  akulturasi Islam-Hindu di kampunv bugis Suwung sudah terjalin lebih dari 400 tahun silam hingga sekarang. Meski beda keyakinan tak sekalipun timbul gesekan dengan warga Bali. Hubungan harmonis ini sudah terjalin selama ratusan tahun, khususnya dengan Warga Puri Pemecutan. Dituturkan Kampung bugis Suwung dan ksmpung bugis lainya di Bali memiliki historis dengan pihak kerajaan,khususnya pihak Kerajaan Badung Puri Pemecutan. Kami tetap menjalin komunikasi menyikapi isu-isu sensitif terkait hubungan antar umat beragama khususnya di Bali. Tukas Nuh Fatah yang juga berprovesi sebagsi advokat ini. Untuk itu hubungan baik yang sudah terjalin ini harus dijaga dan diprlihara dengan baik dalam kerangka Hablum minanas, tanpa mencampuriurusan akidah masing-masing.

   Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh Kampung Bugis dari daerah lain seperti dari Serangan,Petang,Tuban dan Tanjung Benoa. Cok Pemecutan mengingatkan warga kampung bugis harus harmonis tidak mudah termakan isu-isu negatif yang berpotensi memperoecah persatuan, hubungan baik ini terjalin sejak lama "sejarah membuktikan para nenek moyang warga kampung Bugis dulu selalu ikut berperanf membela Kerajaan" unhkap cok Pemecutan.(red)

Badung, 20 Oktober 2018 (Kang Suwarno)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar